Tahun Baru Islam 1 Muharram atau Malam 1 Suro, Ini Penjelasannya

Tahun Baru Islam 1 Muharram atau Malam 1 Suro, Ini Penjelasannya

Satu muharram dan malam satu suro selalu dirayakan bersamaan. Hal ini kerap kali membuat seseorang bingung dalam mengartikannya. Nah,agar lebih jelas,simak penjelasan berikut yuk.

Menurut https://www.google.com/amp/s/amp.suara .com/ ,satu muharram diperingati sebagai pengingat peristiwa penting saat Nabi Muhammad hijarah dari Mekkah ke Madinah. Yang kemudian melahirkan agama islam. Nabi Muhammad mendapatkan wahyu dari Allah SWT untuk menyebarkan ajran agama islam,setelah Nabi Muhammad hijrah.

Nabi Muhammad melewati berbagai rintangan dalam hijrahnya. Tetapi beliau tetap gigih memperjuangkannya. Dan setiap atu muharram ini,umat islam diminta untuk introspeksi diri atas kesalahan yang telah dilakukannya.

Dilansir dari https://www.google.com/amp/s/amp.tirto.id/ ,malam satu suro dimaknai sebagai malam mistis. Hal ini terjadi awalnya karena adanya budaya keraton yang merayakan hari hari besar, malam satu suro salah satunya. Perayaan ini turun temurun hingga saat ini.

Tak hanya itu,hal ini juga diyakini karena imbas dari politik kebudayaan Sultan Agung dari Kerajaan Mataram pada kurun waktu 1628-1629. Kesakralan malam satu suro juga tidak lepas dari sosiologis masyarakat Jawa yang masih bersifat paganisme Hindu.

Malam satu suro adalah malam tahun baru masyarakat Jawa. Malam yang menjadi pergantian tahun kalender Jawa. Sedangkan satu muharram adalah hari pertama dalam kalender hijriyah dan ditetapkan sebagai tahun baru islam.

Berdasarkan penjelasan di atas,secara umum,malam satu suro dan satu muharram adalah sama. Yang membedakan hanya dalam penyebutan dan tradisi yang mengiringinya.satu muharram adalah penanda tahun baru hijriyah sedangkan satu suro adalah tradisi serupa dalam adat Jawa.

 

Penulis :Salsabila Lahyslhania XII TKJ3

Image : Syahrul XII RPL 1

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *